Jumat, 10 November 2017

Sektor Perbankan : “Pembobolan Deposito Nasabah Di bank Mandiri”

A.    Peristiwa
Pencairan deposito dan tabungan nasabah tanpa sepengetahuan pemiliknya di Bank Mandiri. Kasus ini terjadi april 2009 dan dilaporkan pihak Bank Mandiri 1 Februari 2011 dengan nilai kerugian Rp 18 Miliar lebih, polisi menetapkan 3 tersangka, salah satunya costumer services.

B.     Deskripsi Fraud
Fraud (kecurangan) adalah tindakan ilegal yang dilakukan satu orang atau sekelompok orang secara sengaja atau terencana yang menyebabkan orang atau kelompok mendapat keuntungan dan merugikan orang atau kelompok lain. Dalam kasus pembobolan deposito mandiri ini fraud telah dilakukan terencana oleh pihak ekstern yang memanfaatkan pihak internal yaitu pegawai yang memiliki otoritas untuk mengakses data secara mudah karena ia memiliki kedudukan dalam Bank Mandiri. Pihak internal dalam kasus ini adalah RS yaitu karyawan customer service Bank Mandiri yang bertanggung jawab terhadap bilyet deposito tiga nasabah. RS berani melakukan hal tersebut setelah diancam seorang dukun berinisial JMT kalau suaminya akan mati kalau tidak menyediakan uang karena RS pernah berobat sama JMT. Tanpa seizin dan sepengetahuan ketiga nasabahnya, RS mencairkan bilyet deposito tersebut. Uang sebesar Rp 18 miliar lebih tersebut lalu ditansfer menggunakan aplikasi transfer palsu ke rekening milik BP disebuah bank BUMN lainnya atas nama BP yang tiada lain merupakan anak buah sang JMT.

C.    Modus
Modus pembobolan rekening yang dilakukan para tersangka yakni mamalsukan tanda tangan dislip penarikan dan mencairkan 6 lembar deposito milik korban berinisial MS senilai Rp 11,47 miliar. Kemudian tabungan milik DE senilai Rp 2,8 miliar, satu lembar deposito milik HR senilai Rp 3 ,31 miliar, dan tabungan milik OK senilai 700 juta, kemudian ditansfer ke rekening tersangka BP. Sehingga kerugian Bank Mandiri sebesar Rp 18.793.500.557

D.    Tindakan Hukum
Atas perbuatan yang dilakukan tersebut tiga tersangka dijerat dengan pasal 3 dan pasal 6 UU No 15 tahun 2002 sebagaimana telah diubah dengan UU No 25 tahun 2003 tentang tindak pidana pencucian uang, dan UU No 7 tahun 1992 yang diubah dengan UU No 10 tahun 1998 tentang perbankan dan pasal 263 KUHP tentang pencurian.

E.     Usulan Pencegahan
Dalam kasus ini Bank mandiri justru berhasil melacak pembobolan dana secara tidak sah itu, lalu menindaklanjuti dengan melaporkannya ke polisi. Bank Mandiri juga telah memblokir rekening yang terindikasi menampung dana tidak sah. Dalam hal ini Bank Mandiri konsisten dan serius mengungkap dan mencegah pembobolan dana nasabah yang dapat merusak industri perbankan nasional. Demi melindungi kepentingan dan kenyamanan nasabah, Bank Mandiri memastikan dana milik nasabah tetap terjaga dan tidak hilang.

Ada beberapa cara pencegahan untuk memperkecil terjadi kasus pembobolan bank yaitu:
Pertama, BI menetapkan secara seragam sistem pengamanan yang harus dimiliki dan diaplikasikan setiap bank. BI hendaknya menyewa konsultan teknologi pengamanan bank dan konsultan tersebut mampu menciptakan serta menerapkan teknologi itu. Setiap tahun setiap bank menyisihkan dana dengan persentase tertentu, misalnya 5 persen dari keuntungannya, untuk membiayai penciptaan dan penerapan sistem pengamanan tersebut.
Kedua, dengan memperbaiki dua kelemahan mendasar BI: pengawasan dan koordinasi. Dua hal ini harus terus menerus diperbaiki karena selama ini dijadikan jalan bagi pembobol bank untuk beraksi. Sistem perbankan sebenarnya cukup kuat untuk mencegah pembobolan oleh orang dalam tapi faktanya tidak bisa menjamin 100%.
Ketiga, dengan memperketat proses perekrutan SDM perbankan sehingga yang diterima benar-benar yang mempunyai kredibilitas tinggi. Tidak hanya dari sisi skill dan knowledge namun lebih penting dari itu attitude, yang menyangkut kejujuran dan komitmen tinggi pada profesinya. Semuanya harus dipenuhi guna menjaga keberlangsungan bisnis perbankan mengingat keterkaitannya dengan kepercayaan nasabah dan dunia usaha.
Keempat, semua calon karyawan bank wajib menjalani tes psikologis untuk memastikan bahwa calon pegawai tidak memiliki watak yang cenderung jahat. Terhadap karyawan lama, setiap lima tahun sekali harus pula dilakukan tes psikologis untuk memastikan apalakah setelah bekerja beberapa tahun kepribadiannya berubah sebagai akibat lingkungan. Untuk keseragaman BI bisa menepatkan psychogram lengkap dengan map tes psikologis tersebut.


Sumber:



Jumat, 06 Oktober 2017

Ringkasan Hasil Penelitian Ilmiah & Hubungannya Dengan Etika

Ringkasan Hasil Penelitian Ilmiah
Persediaan merupakan suatu elemen yang penting bagi perusahaan dagang. Untuk itu penilaian persediaan barang dagang diperlukan untuk mengetahui jumlah optimum persediaan yang dimiliki perusahaan agar perusahaan mendapat keuntungan yang maksimal.
            Tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah untuk mengetahui perbandingan nilai persediaan  barang dagang pada UD. Setiawan Teknik antara metode perhitungan penilaian persediaan yang digunakan UD. Setiawan Teknik dengan metode masuk pertama keluar pertama yang digunakan oleh penulis.
Berdasarkan data persediaan bearing merek NTN periode november 2016 yang diperoleh penulis dari UD. Setiawan Teknik maka penulis melakukan perhitungan penilaian persediaan dengan metode masuk pertama keluar pertama yang penulis gunakan dalam penulisan ilmiah ini. Dalam metode masuk pertama keluar pertama adalah metode dimana harga pokok persediaan yang akan dibebankan sesuai dengan urutan kejadiannya/berasal dari biaya persediaan awal dan persediaan akhir berasal dari perolehan paling akhir. Selanjutnya penulis melakukan  perbandingan pernilaian persediaan antara metode rata-rata tertimbang dengan metode masuk pertama keluar pertama.
Setelah penulis melakukan perbandingan penilaian persediaan antara rata-rata tertimbang yang digunakan oleh UD. Setiawan Teknik dengan metode masuk pertama keluar pertama  yang penulis gunakan dalam penulisan ini, maka hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:


Tabel 4.4
Persediaan Akhir dan HPP Bearing Merek NTN
Periode November 2016

Keterangan

Metode Rata-Rata Tertimbang
Metode Masuk Pertama Keluar Pertama
Persediaan Awal
Persediaan Akhir
HPP    
Laba Kotor
Rp 690.000
Rp 6.422.000
Rp 938.600
Rp 844.600
Rp 690.000
Rp 6.422.000
Rp 938.600
Rp 844.600
Sumber: Data Diolah

Pada cara perhitungan yang dilakukan oleh perusahaan diketahui persediaan awal november 2016 yang dimiliki oleh UD. Setiawan Teknik adalah sebesar Rp 690.000,00 dan persediaan akhir sebesar Rp 938.600,00. Maka akan menghasilkan harga pokok penjualan sebesar Rp 6.173.400,00. Dan penjualan selama bulan november 2016 adalah sebesar Rp 7.018.000,00 dikurangi dengan harga pokok penjualan, sehingga diperoleh laba kotor sebesar Rp 844.600,00.
Sedangkan pada metode masuk pertama keluar pertama (FIFO) yang penulis gunakan dalam penulisan ini pun sama diketahui persediaan awal november 2016 yang dimiliki oleh UD. Setiawan Teknik adalah sebesar Rp 690.000,00 dan persediaan akhir sebesar Rp 938.600,00. Maka akan menghasilkan harga pokok penjualan sebesar Rp 6.173.400,00. Dan penjualan selama bulan november 2016 adalah sebesar Rp 7.018.000,00 dikurangi dengan harga pokok penjualan. Maka akan menghasilkan laba yaitu sebesar Rp 844.600,00.
Berdasarkan perhitungan diatas, jelas terlihat dalam menentukan besar kecilnya nilai persediaan pada kedua metode baik dengan metode rata-rata tertimbang yang digunakan oleh UD. Setiawan Teknik dan metode masuk pertama keluar pertama yang digunakan oleh penulis tersebut tidak akan mempengaruhi laba selama harga beli tidak berubah yang akan diperoleh oleh UD. Setiawan Teknik atas penjualan Bearing merek NTN dan mendapatkan hasil yang sama. Akan tetapi apabila harga berubah-berubah maka perhitungan penilaian persediaan baik dengan metode rata-rata tertimbang maupun metode masuk pertama keluar akan menghasilkan jumlah yang berbeda yaitu dalam :
1)      Harga pokok penjualan untuk periode berjalan
2)      Laba kotor untuk periode tersebut
3)      Persediaan akhir
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dan hasil kesimpulan yang telah penulis kemukakan diatas, penulis menyarankan sebaiknya UD. Setiawan Teknik menggunakan perhitungan dengan metode masuk pertama keluar pertama (FIFO). Dengan menggunakan metode masuk pertama keluar pertama (FIFO)  maka laba yang dihasilkan akan lebih besar karena hpp kecil dan nilai persediaan dinilai menurut harga pokok sekarang sehingga disaat harga barang cenderung naik turun, nilai persediaan akhir akan tetap konsisten seperti awal dan tidak ada kemungkinan terjadinya manipulasi. Selain itu juga memperkecil biaya pemeliharaan gudang, produk tidak cepat rusak dan tidak ketinggalan jaman karena barang yang lebih dahulu masuk lebih dahulu keluar.

Korelasi Etika Dengan Ringkasan PI
Struktur etika :
Secara umum etika terbagi menjadi dua bagian besar yaitu  Etika umum dan Etika khusus.
1.      Etika Umum : Etika tentang kondisi dasar dan umum bagaimana manusia harus bertindak secara etis.
2.      Etika Khusus : Penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan khusus. Etika Khusus dikelompokkan menjadi yaitu Etika individual dan Etika sosial.
a.       Etika Individual
Etika yang menyangkut hubungan individu dengan dirinya sendiri.
b.      Etika Sosial
Etika yang menyangkut hubungan individu dengan lingkup kehidupannya.




Berdasarkan ringkasan penelitian ilmiah diatas maka relasi atau hubungan dengan struktur etika yang ada masuk dalam kategori etika bisnis karena penelitian yang dilakukan mengenai perhitungan persediaan barang bearing pada perusahaan dagang dimana perusahaan ini melakukan bisnis. Etika Bisnis adalah cara-cara saat melakukan kegiatan berbisnis yang mencangkup semua aspek, baik itu yang berkaitan dengan seorang individu, perusahaan, maupun masyarakat.
Dalam suatu perusahaan etika bisnis dapat menjadikan pedoman untuk melaksanakan aktivitas dalam bekerja, yang dimana bekerja dilandasi dengan etika, moral, kejujuran dan profesionalisme. Etika bisnis mempunyai tujuan salah satunya adalah memberikan kesadaran akan moral dan memberikan batasan kepada para pelaku bisnis supaya dalam menjalankan bisnisnya dengan bersikap baik, sehingga tidak berperilaku yang dapat merugikan banyak pihak yang ada hubungannya dengan bisnis tersebut.
            Adapun etika bisnis dalam perdagangan yaitu memiliki kejujuran saat berkomunikasi & bersikap. Ketika membangun suatu bisnis diperlukan kejujuran saat berkomunikasi maupun bersikap dengan mitra kerja dan juga konsumen, sehingga usaha yang dibagun akan semakin di percaya. Pembisnis yang baik harus selalu memenuhi setiap janjinya dan selalu berkomitmen dalam menjalankan usaha bisnisnya seperti pada UD. Setiawan Teknilk dalam pengirim barang bearing dilakukan sesuai janji yang disepakati/diminta oleh konsumen sehingga konsumen tidak kecewa. Memiliki Integritas, maksudnya dalam berbisnis atau menjalankan usaha maka diperlukan konsistensi pada pemikiran, ucapan maupun perbuatan seperti pada saat pengiriman barang jika barang yang sampai tempat konsumen terdapat kerusakan maka UD. Setiawan Teknik mengganti dan mengirimnya dengan yg baru, pada persedian barang bearing perusahaan selalu mengecek stok persediaan barang digudang sehingga jika seorang konsumen ingin membeli maka barang tersebut selalu ada.  Lalu yang penting lainnya dalam berbisnis yaitu memiliki loyalitas yang tinggi terhadap bisnis yang di jalani. Loyalitas dapat dilihat dari kerja keras dan keseriusan dalam menjalani bisnis, bekerja sesuai dengan visi dan misi, serta tidak mencampur adukan urusan pekerjaan dengan urusan pribadi.
Jadi etika bisnis dapat mengatur dan mengarahkan para pelaku bisnis untuk mewujudkan manajemen maupun citra yang baik dalam berbisnis, sehingga bisnis tersebut dapat di ikuti oleh semua orang yang mempercayai adanya bahwa bisnis itu memiliki etika yang baik. Seperti salah satu perusahaan bisnis yaitu pada UD. Setiawan Teknik yang menerapkan etika bisnis dengan baik sehingga bisa menjaga citra dalam berbisnis yang dapat memberikan kepercayaan kepada konsumen sehingga usahanya masih berjalan dan dapat membuka ruko baru didaerah lain.

Sumber:


Sabtu, 01 April 2017

contoh artikel yang mengandung passive voice

Trade Minister airs concerns over export performance

With the global economy slowly recovering, especially in main export destinations such as Europe and the US, it will be difficult for Indonesia to maintain its trade surplus at last years’ level, a minister said. Trade Minister Gita Wirjawan said in Jakarta on Thursday that the decline in the demand from Indonesia’s main buyers such as Europe and the US could result in the decline in the country’s exports this year,

“If we can achieve last year’s exports, it will be a good achievement,” Gita said on the sidelines of an economic ministerial meeting at the National Planning Agency (Bappenas) in Jakarta.

Gita also said that imports should be closely monitored so that the surge in the flow of foreign goods into the country would not affect the trade surplus. “We have to stop illegal imports,” he said. “Common illegally imported goods are toys, steel, helmets, fruit and vegetables,” he said, adding that the entry of illegal foreign products had seriously hurt local producers.

To intensify the fight against illegally imported goods, Gita said that the Trade Ministry would conduct much more intensive cooperation with the customs directorate general and law-enforcement officers.

In 2011, Indonesia’s exports were valued at US$203.62 billion and imports were $177.3 billion, making a surplus of $26.32 billion.
Economic think-tank National Economy Committee (KEN) predicted that exports might decline, both in terms of value and volume, due to the ongoing global crisis.
KEN proposed that to prevent a steep export decline, the government should open new markets in other regions for its goods other than the traditional destinations, such as China, 
the US and Europe.
Finance Minister Agus Martowardojo said that not only Indonesia, but other members of ASEAN also believed that they had to start opening new markets in regions outside their usual export targets.
“One of the new regions that ASEAN countries will try to cooperate with is the Latin America region,” Agus said while adding that the agreement to intensify trade with that region was made during the latest Asian Development Bank (ADB) meeting in Manila.
A joint-report composed by ADB and the Inter-American Development Bank (IDB) reveals that Asia is now Latin America’s second-biggest trading partner, with about a one-fifth share of the total of Latin America and Caribbean trade. 
Growing at an annual average of 20 percent since 2000, trade between Asia and Latin America and the Caribbean reached an estimated $442 billion in 2011.

The surge being fostered by an increase in free trade agreements (FTAs) between Asia and Latin America and the Caribbean. 

Between 2004 and 2011 an average of two FTAs took effect every year between the regions, resulting in a total of 18 such agreements today

Sumber : http://mbingkebo22.blogspot.co.id/2012/05/artikel-passive-voice.html