Masalah pengangguran termasuk salah satu
masalah sosial besar yang dihadapi oleh setiap bangsa. Setiap tahun, angka pengangguran
bertambah seiring dengan bertambahnya angka kelulusan di lembaga pendidikan.
Hal ini tentu tidak bisa dianggap remeh, sebab dari sinilah bisa muncul ragam
masalah sosial lain di masyarakat.
Pengangguran atau bisa di sebut sebagai
tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya
disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding
dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran
seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga
dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung
dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang
dinyatakan dalam persen. Ketiadaaan pendapatan menyebabkan pengangguran harus
mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat
menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap pengangguran dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang
terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial
sehingga menggangu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang
adalah menurunnya GNP dan pendapatan perkapital suatu negara. Di negara-negara
berkembang seperti indonesia, dikenal istilah “pengangguran terselubung” di
mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit,
dilakukan oleh lebih banyak orang. Jumlah pengangguran biasanya seiring dengan pertambahan
jumlah penduduk serta tidak didukung oleh tersedianya lapangan kerja baru atau
keengganan untuk menciptakan lapangan kerja (minimal) untuk dirinya sendiri
atau memang tidak memungkinkan untuk mendapatkan lapangan kerja atau tidak
memungkinkan untuk menciptakan lapangan kerja. Sebenarnya, kalau seseorang
menciptakan lapangan kerja, menciptakan lapangan kerja (minimal) untuk diri
sendiri akan berdampak positif untuk orang lain juga, misalnya dari sebagian
hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk membantu orang lain walau sedikit saja.
Pengangguran terbagi menjadi
dua yaitu pengangguran berdasarkan jam kerja dan pengangguran berdasarkan
penyebabnya. Pengangguran berdasarkan jam kerja seperti Pengangguran
Terselubung (tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena suatu alasan tertentu), Pengangguran Setengah Menganggur (tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, tenaga kerja yang
bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu), Pengangguran Terbuka (tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai
pekerjaan).
Sedangkan pengangguran berdasarkan penyebabnya seperti
Pengangguran Siklus (pengangguran yang disebabkan karena
suatu negara yang mengalami
resisi/depresi perekonomian yang menyebabkan penghentian/pemecatan tenaga
kerja), Pengangguran Musiman (pengangguran
yang ditimbulkan oleh perubahan musim. Contohnya Pekerja petani/tani banyak
menganggur pada musim kemarau karena mereka menunggu panen atau tidak bisa
mengolah sawah dan akan mengolah sawah apabila musim hujan), Pengangguran sementara/ Friksional (pengangguran yang
terjadi hanya untuk sementara waktu misalnya sementara menunggu panggilan
kerja, mogok kerja menuntut kenaikan upah), Pengangguran normal (pengangguran
yang memang belum dapat pekerjaan dikarenakan pendidikan dan keterampilan tidak
memadai).
Cara mengatasi masalah pengangguran. Pada dasarnya, masalah pengangguran adalah masalah
masyarakat yang harus disikapi
bersama-sama. Bahwa pemerintah merupakan salah satu faktor untuk menyelesaikan
masalah pengangguran harus diakui. Namun, hal itu bukan satu-satunya faktor
yang menjadi solusi. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi
masalah sosial ini diantaranya adalah
mengubah paradigma masyarakat untuk tidak lagi tergantung sebagai pencari kerja, khususnya pada lulusan universitas. Mereka harus
dididik untuk menjadi seorang penyedia lapangan kerja dan berani untuk
berwiraswata. Mengubah konsep pendidikan untuk lebih bisa menciptakan
lulusan yang sudah siap masuk ke dunia kerja dan bukan sekedar menguasai teori.
Selama ini, proses ini hanya berlangsung di tingkat sarjana. Menciptakan
program padat karya yang dipelopori oleh pemerintah. Memberikan subsidi
untuk setiap aktivitas yang berbasis unit usaha usaha masyarakat, sebagimana
yang dilakukan di china. Dan bukan justru sebaliknya, menjadi unit usaha
masyarakat sebagai sumber pungutan liar oleh oknum pemerintah. Lebih
meningkatkan porsi pendidikan kewirausahaan disetiap tingkat pendidikan.
Sehingga jiwa wirausaha ini bisa ditumbuhkan sejak usia dini.
Contoh
Jenis Pengangguran Yang Ada Di Sekitar Tempat Tinggal Saya
Disekitar
lingkungan tempat tinggal saya, jenis pengangguran yang saya temui yaitu “Pengangguran Musiman” dimana pengangguran ini ditimbulkan oleh
perubahan musim. Contohnya, pekerja bangunan banyak yang menganggur pada musim
hujan. Ada juga “Pengangguran Friksional”
yaitu pengangguran yang bersifat sementara, biasanya terjadi karena adanya
kesenjangan antara pencari kerja dan lowongan kerja. Kesenjangan ini dapat
berupa kesenjangan waktu, informasi, maupun jarak. Contohnya, seseorang sementara
waktu menunggu panggilan kerja.
Cara mengatasi pengangguran musiman
diantaranya Berikan informasi jika ada lowongan kerja disektor lain, & Lakukan pelatihan di bidang keterampilan lainnya
sepeerti menjahit dan lain-lainnya. Sedangkan, cara
mengatasi pengangguran friksional
diantaranya Perluas kesempatan kerja dengan membuka lapangan kerja baru, Datangkan investasi baru diberbagai bidang, Galakkan pengembangan sektor informal seperti home industri, Lakukan transmigrasi penduduk untuk menyerap tenaga kerja disektor agraris
dan lainnya, Bangun infrastruktur seperti jalan,
jembatan, PLTA, PLTU dan lain-lainnya dengan tujuan untuk mendatangkan
investasi.
Sumber:
Sumber: