Selasa, 17 Maret 2015

SISTEM PEREKONOMIAN

A.   Pengertian Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran atau kesejahteraan.
Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
Sedangkan McEachern berpendapat bahwa sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.

A.   Macam-macam Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi yang pertama kali muncul dan dikenal di dunia adalah sistem ekonomi tradisional. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman sistem ekonomi tradisional mulai ditinggalkan oleh banyak negara-negara di dunia. Oleh karena itu pada dewasa ini kita mengenal ada tiga macam sistem ekonomi yang digunakan oleh negara-negara di dunia yaitu Sistem Ekonomi Liberal, Sistem Ekonomi Sosialis, dan Sistem Ekonomi Campuran. 

1.     Sistem Ekonomi Liberal

Sistem ekonomi liberal dikenal juga dengan sistem ekonomi pasar. Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah. Suatu kondisi di mana pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut laissez-faire. 
Pada sistem ekonomi liberal, pengelolaan perekonomian sepenuhnya diatur oleh kekuatan pasar (yakni kekuatan permintaan dan penawaran). Artinya individu atau swasta diberi wewenang penuh dalam mengelola perekonomiannya. Wewenang pemerintah dalam hal ini terbatas, mencakup keselamatan dan kelangsungan hidup warga negara. Seperti misalnya, larangan memproduksi obat bius dan obat-obatan terlarang lainnya. Terdapat kebebasan individu yang besar dalam melakukan kegiatan ekonominya. 
Penggagas sistem ekonomi liberal adalah Adam Smith. Dia menuangkan idenya ini di dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nation (1776). Di dalam bukunya tersebut, Adam Smith mengatakan bahwa “kemakmuran suatu negara akan terwujud bila setiap individu diberikan kebebasan yang seluas-luasnya untuk mencapai kemakmuran, sehingga kehidupan ekonomi dapat berjalan secara bebas sesuai dengan mekanisme pasar. 
Yang menjadi latar belakang munculnya sistem ekonomi liberal ini adalah paham yang berpendapat bahwa manusia dilahirkan ke dunia disertai segala macam hak dan kebebasan berupa hak dan kebebasan untuk berproduksi, distribusi, dan konsumsi. 

Sistem ekonomi liberal dianut oleh sebagian besar negara-negara di dunia, terutama di negara-negara Eropa Barat, Amerika, Kanada, Australia, Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, dan Indonesia yang pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Liberal
a.   Bebas memiliki alat-alat dan sumber-sumber produksi, baik perorangan maupun kelompok.
b.  Hak milik perorangan dijamin sepenuhnya.
c.  Kegiatan ekonomi sebagian besar dilakukan oleh swasta.
d.  Campur tangan pemerintah sangat sedikit atau terbatas.
e.  Modal mempunyai peran yang terpenting dalam kegiatan ekonomi
f.   Bebas bersaing dengan cara apa pun.
g.  Didorong oleh motif memperoleh laba sebesar-besarnya.
h.  Diakuinya kebebasan pihak swasta/masyarakat untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi.
i.    Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi semangat untuk mencari keuntungan sendiri.

Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal
a.   Setiap individu diberi kebebesan dan kesempatan untuk berusaha.
b.   Setiap individu bebas memiliki alat-alat produksi.
c.   Setiap individu bebas memilih bidang usaha yang disukainya.
d.   Produksi barang dan jasa berdasarkan kepada kebutuhan pasar, yaitu kebutuhan masyarakat.
e.   Adanya persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.
f. Campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil sehingga mendorong kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.
g.   Pengakuan hak milik oleh negara mendorong semangat usaha masyarakat.

Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal
a. Kebebasan berusaha menyebabkan adanya kelompok yang sangat dominan, sementara ada kelompok yang lemah.
b.  Tidak ada pemerataan pendapatan karena setiap individu berlomba-lomba mencari keuntungan. 
c.  Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
d. Timbulnya praktik yang tidak jujur yang didasari mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum dikesampingkan.


2.       Sistem Ekonomi Sosialis

Sistem ekonomi sosialis ini dipelopori oleh Karl Marx, yang berawal dari penolakannya terhadap sistem ekonomi liberal yang telah dipelopori oleh Adam Smith. Dia berpendapat selama tuan tanah atau pemilik modal diberikan kekuasaan dalam mengelola ekonomi maka kemakmuran dan kesejahteraan rakyat tidak akan pernah tercapai justeru akan terjadi perbudakan dan akan memunculkan kelas-kelas di dalam masyarakat. Oleh karena itu Karl Marx merancang sistem ekonomi sosialis untuk mematahkan paham ekonomi liberal. 
Sistem ekonomi sosialis disebut juga sistem ekonomi terpusat, karena semua pengelolaan perekonomian sepenuhnya diatur oleh pemerintah. Jadi yang dimaksud dengan sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi di mana seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah. 
Sistem perekonomian sosialis merupakan sistem perekonomian yang menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya penindasan ekonomi. Untuk mewujudkan kemakmuran yang merata pemerintah harus ikut campur dalam perekonomian. Tetapi justeru karena sangat besarnya campur tangan pemerintah, mengakibatkan potensi dan daya kreasi masyarakat akan mati dan tidak adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. 
Negara yang menganut sistem ekonomi sosialis adalah negara-negara yang berideologi komunis seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, RRC, negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet), dan negara komunis lainnya.
  
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Sosialis
a.  Seluruh sumber negara.
b.  Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat.
c. Kegiatan perekonomian dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta harga ditetapkan pemerintah dengan peraturan negara.
d.   Hak milik perorangan atau swasta tidak diakui, sehingga kebebasan individu dalam berusaha tidak ada.
e.   Alat-alat produksi dikuasai oleh negara.

Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis
a. Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
b.Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
c. Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
d. Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga. 
e. Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan ekonomi.
f.  Kemakmuran masyarakat merata.
g. Perencanaan pembangunan lebih cepat direalisasikan.

Kekurangan Sistem Sosialis
a.   Hak milik pribadi tidak diakui.
b.   Potensi inisiatif dan daya kreasi masyarakat tidak berkembang.
c. Adanya pemasungan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh pemerintah.
d. Adanya pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.
e.  Anggota masyarakat tidak dijamin untuk memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
f.     Pemerintah bersifat paternalistis, artinya apa yang telah diatur/ditetapkan oleh pemerintah adalah benar dan harus dipatuhi.

                    
3.     Sistem Ekonomi Campuran
Kegagalan sistem ekonomi sosialis dan liberal membuat kenyataan pada waktu sekarang ini tak ada satu pun negara yang secara ekstrem menerapkan sistem ekonomi tertentu (baik liberal atau sosialis). Banyak negara yang menganut lebih dari satu sistem ekonomi atau menganut sistem ekonomi campuran. Sistem Ekomoni campuran muncul sebagai upaya untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari sistem-sistem ekonomi sebelumnya. 
Sistem ekonomi campuran yaitu suatu sistem ekonomi di mana di satu sisi pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam melakukan kegiatan ekonomi, tetapi disisi lain pemerintah ikut campur tangan dalam perekonomian yang untuk menghindari akibat-akibat yang kurang menguntungkan dari sistem liberal, antara lain terjadinya monopoli dari golongan-golongan masyarakat tertentu terhadap sumber daya ekonomi. 
Sistem ekonomi campuran banyak diterapkan di negaranegara yang sedang berkembang, seperti Malaysia, India, Filipina, Mesir, dan Maroko. 

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Campuran
a.   Sumber-sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
b. Pemerintah menyusun peraturan, perencanaan, dan menetapkan kebijaksanaan -kebijaksanaan di bidang ekonomi.
c. Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas kebijaksanaan ekonomi yang ditetapkan pemerintah.
d.   Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.
e.   Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
f.    Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar. 

Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran
a.   Sektor ekonomi yang dikuasai oleh pemerintah lebih bertujuan untuk kepentingan masayarakat.
b.            Hak individu/swasta diakui dengan jelas.
c.            Harga lebih mudah untuk dikendalikan.

Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran
a.      Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta.
b.    Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam pemerintah karena
banyak sektor-sektor produksi yang lebih menguntungkan pihak pemerintah sedangkan sedikit sekali pengawasannya.

A.             SISTEM Perekonomian  Mana Yang Lebih Baik Diantara Ketiga Sistem Ekonomi Di Atas

Sistem perekonomian yang lebih diantara sistem ketiga sistem perkeonomian diatas adalah Sistem Perekonomian Campuran. Mengapa? Karena sistem perekonomian campuran adalah sistem perekonomian yang menggabungkan dua sistem yaitiu liberal dan sosialis, sehingga semuanya bisa menyerap tujuan ekonomi. Sehingga terdapat tingkat kebebasan ekonomi individu (termasuk kepemilikan industri secara individu) yang bersipadu dengan ekonomi terancang (termasuk tangan atas tanggung jawab sosial, pemulihan lingkungan, atau pemilikan aset atau sumber pengeluaran oleh negara) dan rakyat jadi tak susah dan bisa memberi masukan untuk negaranya, sedangkan negara bisa mensuport alat dan bahannya.
Munculnya sistem perekonomian campuran ini karena adanya kelemahan sistem sosialis dan liberalis, sehingga sistem ekonomi membuang hal negatif dari kedua sistem tersebut dan mengambil positifnya.



Sumber: